Pondok 1: Pondok Zeus
Pondok #1 di Perkemahan Blasteran didedikasikan untuk Zeus, Raja para Dewa. Penghuni demigod-nya, anak-anak Zeus, adalah pemimpin alami dengan ambisi kuat dan koneksi dengan badai. Mereka memiliki kemampuan tangguh seperti aerokinesis dan elektrokinesis dan diharapkan menjadi panutan bagi pekemah lainnya.

Deskripsi dan Karakteristik
Deskripsi Umum
Sebagai anak Zeus, kamu adalah pemimpin alami, memiliki ambisi luar biasa dan kehadiran yang berwibawa. Kamu tertarik pada kekuatan badai dan memiliki kemampuan bawaan untuk menginspirasi dan membimbing orang lain.
Ciri-ciri Kepribadian
Anak-anak Zeus dikenal dengan kualitas kepemimpinan mereka yang kuat, sering mengambil alih dalam pengaturan kelompok. Mereka cerdas, berorientasi pada tujuan, dan gigih, dengan keinginan untuk mengendalikan. Meskipun umumnya ramah, mereka memiliki temperamen kuat yang meledak seperti badai petir ketika diprovokasi. Mereka tertarik pada badai dan menemukan kenyamanan dalam suaranya; beberapa bahkan mungkin memiliki preferensi untuk menjadi kidal dan memiliki bentuk tubuh yang sangat atletis. Mereka juga cenderung sangat ambisius dan kompetitif. Anak-anak Zeus biasanya memiliki mata abu-abu seperti awan badai atau mata biru elektrik yang cerah.
Ekspektasi
Sebagai anak-anak Raja para Dewa, penghuni Pondok #1 diharapkan menjadi pemimpin dan panutan bagi pekemah lainnya. Mereka diharapkan bekerja keras dan menjunjung tinggi kehormatan Pondok Satu.
Penampilan Pondok
Eksterior
Pondok Zeus adalah bangunan marmer besar dan megah, dirancang menyerupai mausoleum. Pondok ini memiliki kolom-kolom berat berulir dan pintu perunggu yang dipoles.
Fitur Khusus (Eksterior)
Pintu perunggu terkenal karena menciptakan efek holografik, menampilkan kilatan petir berkilauan yang tampak menyambar pintu.
Interior
Interior pondok memiliki langit-langit tinggi berbentuk kubah yang dihiasi dengan mosaik bergerak dari langit berawan, yang secara berkala diterangi oleh kilatan petir. Ceruk-ceruk dibangun di dinding, menampung patung-patung elang emas. Patung Zeus yang besar dan megah, ayah mereka, terletak di tengah ruangan. Secara tradisional, pondok tidak berisi furnitur, menekankan sifatnya yang megah dan agak sederhana.
Kemampuan Anak-anak Zeus
Aerokinesis
Anak-anak Zeus memiliki kendali signifikan atas udara. Ini memungkinkan mereka memanipulasi arus angin, menciptakan badai lokal, dan dalam beberapa kasus, mencapai kemampuan terbang.
Elektrokinesis
Mereka memiliki kemampuan tangguh untuk memanggil petir dari langit dan dapat menghasilkan energi listrik dari tubuh mereka sendiri.
Atmokinesis
Beberapa anak Zeus juga dapat menggunakan kendali atas pola cuaca yang lebih luas, memengaruhi kondisi atmosfer di luar angin dan petir.
Nephelokinesis
Kemampuan yang lebih khusus, beberapa keturunan Zeus memiliki nephelokinesis, kekuatan untuk mengendalikan dan memanipulasi awan.
Kepemimpinan
Sifat mulia mereka, kehendak kuat, dan kehadiran yang sering kali kuat menjadikan mereka pemimpin alami. Karena kemampuan mereka yang ditingkatkan, mereka menarik lebih banyak monster.
Kelemahan Potensial
Karena aura ilahi mereka yang kuat, anak-anak Zeus cenderung menarik lebih banyak monster. Meskipun bukan kelemahan universal untuk semua anak Zeus, dicatat bahwa Thalia Grace, putri Zeus yang menonjol, memiliki ketakutan signifikan terhadap ketinggian (acrophobia), meskipun dia memiliki potensi kemampuan untuk terbang.
Penghuni Terkenal
Perjanjian Tiga Besar
Selama bertahun-tahun, pondok Zeus sebagian besar kosong. Ini disebabkan oleh sumpah khidmat yang dibuat oleh dewa-dewa Olympian 'Tiga Besar' (Zeus, Poseidon, dan Hades) setelah Perang Dunia II untuk menahan diri dari melahirkan anak-anak demigod lagi, karena keturunan mereka dianggap terlalu kuat dan konflik mereka terlalu destruktif bagi dunia fana.
Thalia Grace
Putri Zeus dan Beryl Grace. Thalia diubah menjadi pohon pinus di Bukit Blasteran untuk menyelamatkan hidupnya tetapi kemudian dihidupkan kembali. Akhirnya dia memilih untuk bergabung dengan Pemburu Artemis, melepaskan peran potensialnya dalam Ramalan Besar.
Jason Grace
Putra Jupiter (aspek Romawi Zeus) dan Beryl Grace, menjadikannya saudara kandung Thalia. Jason berasal dari Perkemahan Jupiter, perkemahan demigod Romawi, dan sementara ditukar dengan Percy Jackson sebagai bagian dari rencana Hera untuk menyatukan demigod Yunani dan Romawi. Dia menghabiskan banyak waktu di Perkemahan Blasteran dan menjadi tokoh kunci dalam Ramalan Besar kedua.